By: Yst

Aku bertemu orang asing di saung yang menjamur di tempat ini
Orang putih sebutan kami
Pertanyaannya membuat aku sadar aku tak sekaum dengan orang-orang di tanah kelahiranku
Begini tanya nya..
Oh,, dik.
Taukah kau tentang cerita kuburan nan duo di tengah bukit larangan ini ?
Pelan Aku sembunyikan cemasku
Tekadku menyerang saraf otakku
Spontan aku rangkul bahunya
Ku ceritakan kisah dua kaum layaknya aku serba tahu
Oh kakak
Rimbo panti namanya ini
Salah satu zamrud yang kami punya di kaki bukit barisan ini
Baca lah kakakku
Lembar cerita kisah ratusan tahun lalu pada akar pohon-pohon tua itu
Rasakan jua lah kakakku
Aroma belerang dari kolam air panas tepat di depanmu
Ku pastikan kau hirup bau muntah dari perut gunung Pasaman ribuan tahun lalu
Aku beri tahu
Aku ceritakan layaknya aku serba tahu
Kami terpaku duduk di payungi pohon suren
Beringin-beringin besar di sekeliling kami
Menari dengan sulur-sulur panjang terbuai angin
Sembari menikmati suguhan asap belerang yang mengepul menggoda dedaunan
Menawar letih dengan santapan telur rebus khas tempat ini
Ku ceritakan kisah yang masih kosong di ruang nalurinya
Kisah tentang dua kaum yang gugur perkara tak paham bahasa
Lama tak ku dengar gemingnya
Khusuk dia mendengar aku ceritakan kisah lalu
Aku beri tahu
Aku ceritakan layaknya aku serba tahu
Pelan disambutnya jua kisahku
Begini katanya
Oh dik
Tak usah kau jelang lagi negeri seberang
Ibu pertiwimu baik hati
Keelokkan negeri ini jadi bantal dan kasurmu
Legendari disini jadi selimutmu
Oh dik
Untuk apa kau pergi jika syairmu tak lepas dari tanah kelahiranmu
Aku diam..
Ku renungi lagi akan hutang janji atas namaku untuk tanah kelahiranku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar